Kamis, 24 Januari 2013

Kamu..

Pertama aku kenal kamu, Aku ga pernah minta untuk bisa dekat sama kamu.
Lalu saat awal kita dekat, Aku ga pernah berharap aku bisa ngerasain perasaan ini lagi.
Setelah aku sadar, Aku ga pernah nyangka kamu bisa segini pentingnya buat aku.
Dan sekarang, Aku ga pernah ngerti kenapa kita harus kenal, kenapa kita harus dekat, dan kenapa harus ada perasaan ini lagi kalau akhirnya pun harus kayak gini.

Kamu datang disaat luka aku belum sembuh.
Mungkin kamu ga pernah berniat untuk menyembuhkan luka ini.
Tapi kamu ga sadar, adanya kamu saat itu perlahan menyembuhkan, bahkan menghilangkan bekas luka itu.
Mungkin juga kamu ga pernah berniat untuk membuat kebahagiaan itu lagi.
Tapi kamu juga ga sadar, kamu datang membawa kebahagiaan itu lagi.

Pertama kali kamu sebut nama dia, aku ga cemburu.
Karna saat itu aku belum sadar dengan perasaan ini.
Tapi lama-kelamaan, setiap kamu sebut nama dia,
Kamu tau gimana perasaan aku?
Hmm.. Pernah ga, kulit lengan kamu di sobek lalu ditarik sampai kulit lenganmu terlepas?
Perih?
Nah, itu.
Bahkan lebih perih dari itu.

Aku ga pernah ngerasain perasaan yang kayak gini.
Perasaan aku ke kamu ini beda dari yang sebelumnya.
Entah apa namanya..
Aku takut kehilangan kamu.
Bahkan disaat kamu ga pernah aku miliki.

Aku ga terlalu berharap kamu memiliki perasaan itu juga.
Asal kita bisa tetap dekat seperti ini,
Itu cukup membuat aku bahagia.
Walaupun bukan hanya aku yang bisa menghadirkan lengkungan manis di wajahmu itu,
Bukan masalah untukku.
Walaupun...
Walaupun...
Walaupun...
Ah, terlalu banyak hal yang ga bisa aku lakuin untuk kamu.
Kenapa?
Karna aku bukan siapa-siapamu.

Never mind,
Asal aku masih bisa melihat lengkung manis diwajahmu itu.
Asal aku masih bisa mendengar tawa kamu yang sama sekali ga cocok dengan senyum kamu itu.
Iya, tawa kamu yang bikin ilfeel itu..
Aku bahagia kok.
Cukup bahagia.
Bahagia yang sederhana banget.
Hanya dengan itu aku bahagia.
Bahagia banget.
Ah terlalu banyak kata bahagia.
Jadi ga bermakna gini..
Hmmm...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar